Sabtu, 19 Maret 2011

Pekanbaru, Pihak SD Santa Maria
Pekanbaru menerima titipan paket dalam
kotak kardus. Curiga nomor telepon
pengirim tidak dapat dihubungi, lantas
timbul kecurigaan ada teror bom. Polisipun
turun tangan.

Setelah kotak diledakan,
ternyata isinya tropi, buku dan gelas hias.
Sekolah Santa Maria, di Jl A Yani Pekanbaru
ini dihebohkan menerima titipan pada,
Sabtu (19/03/2011). Pihak sekolah
mencurigai benda yang ada dalam kotak
kardus itu merupakan teror bom.

Lantas
murid-murid pun diminta menjauh dari
benda mencurigakan itu. Benda itu lantas
diletakkan di lapangan terbuka di areal
sekolah tersebut.


Akibat isu yang tak jelas itu, sejumlah wali
murid pun geger. Mereka lebih memilih
anaknya untuk tidak belajar les pada siang
itu. Murid-murid diminta untuk pulang ke
rumahnya masing-masing oleh pihak
sekolah.


Kehebohan itu membuat
orangtua murid cemas. Mereka terlihat
panik menyelamatkan anaknya untuk
segera keluar dari gedung sekolah berlantai
dua itu. Banyak orang tua menangis dan
memeluk anaknya untuk segera menjauh
dari sekolah.

Kehebohan isu bom ini juga
memancing kemacetan di jalan tersebut.
Masyarakat yang melintas pun ingin
mengetahui gerangan apa yang terjadi di
sekolah tersebut. Kondisi di sekolah kian ramai dan menjadi
perhatian setelah tim penjinak bom dari
Brimob Polda Riau turun ke sekolah.


Kegelisan para orangtua semakin menjadi-
jadi. Mereka berfikir sekolah itu mendapat
kiriman bom.
Polisi pun lantas bergegas memeriksa
benda yang dicurigai itu.

Berbagai
persiapan untuk menjinakkan bom pun
dilakukan. Sekitar pukul 14:00 WIB, polisi
pun meledakan kardus yang dicurigai itu.


Duar, kardus pun meledak. Dari ledakan ini,
diketahui isinya hanya buku, tropi dan
sejumkah gelas hias.


"Belakangan kita ketahui bahwa barang-
barang itu merupakan kiriman dari Bogor,
untuk anak-anak sekolah yang meraih juara
dalam perlombaan. Jadi paket tersebut
merupakan hadiah," kata Kasat Operasional
Polresta Pekanbaru, Kompol M Hutagaol
kepada di lokasi sekolah tersebut.


Menurut M Hutagaol, pihaknya menerima
pengaduan dari pihak sekolah tentang
kardus mencurigakan itu sekitar pukul
13.00 WIB. Dari laporan itu, lantas Polresta
Pekanbaru meminta bantuan tim Jihandak
Polda Riau.


"Kecurigaan pihak sekolah, setelah nomor
telp yang tertera dalam pengiriman itu
tidak bisa menerima pangggilan masuk.
Berbagai nomor telepon mencoba
menghubungi juga tidak diterima. Lantas
mencurigai paket tersebut sebagai aksi
teror bom," kata M Hutagaol.


Sekalipun tidak terbukti paket tersebut
sebagai bentuk teror bom, namun pihak
sekolah sudah terlanjur menutup jam
pelajaran. Seluruh murid sudah diminta
pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar